Pasar Terapung Lok Baintan, Budaya Dagang Berusia Ratusan Tahun

Jika Kalimantan Selatan adalah permata, maka Pasar Terapung Lok Baintan adalah kilau paling autentiknya. Terletak di aliran Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, pasar ini bukan sekadar destinasi wisata—ini adalah potret hidup budaya Banjar yang mengalir tenang di atas jukung atau perahu tradisional yang menjadi saksi bisu aktivitas dagang sejak fajar merekah. Selain itu, pasar ini juga menjadi sarana yang menggerakkan perekonomian masyarakat dan UMKM di sepanjang aliran sungai Martapura. Hal ini menjadikannya tempat yang ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana dan budaya masyarakat banjar di sepanjang aliran sungai Martapura.

Daya tarik utama Pasar Terapung Lok Baintan adalah suasana tradisional di pesisir sungai yang masih alami. Para pedagang menjual berbagai hasil bumi seperti tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, sayur mayur, ikan, kue dan makanan tradisional, hingga kerajinan tangan. Tidak hanya sekadar menikmati pengalaman unik berbelanja di atas sungai, wisatawan juga dapat menikmati perjalanan di jukung sembari menyaksikan keindahan Sungai Martapura di pagi hari yang sejuk dan interaksi hangat serta budaya berpantun dari para pedagang lokal.

Ciri khas pasar ini adalah dominasi pedagang perempuan (“acil”) yang menggunakan jukung (perahu kecil) dan sering mengenakan “tanggui” (penutup kepala khas Banjar). Pada masa yang lampau, pasar ini umumnya menggunakan sistem barter atau “bapanduk” dalam bahasa Banjar. Meskipun sudah jarang ditemukan, sesekali sistem barter ini masih dapat dijumpai untuk transaksi antar pedagang. Namun, kini para pedagang umumnya sudah menggunakan uang dan mengikuti perkembangan zaman sehingga menerima sistem pembayaran melalui QR Code.

Pasar terapung Lok Baintan memiliki akar sejarah panjang yang berkaitan dengan Kerajaan Banjar sejak lebih dari 400 tahun yang lalu, ia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14. Pasar ini dipercaya lebih tua dari Kesultanan Banjar yang berdiri pada tahun 1595. Mulanya, sungai  merupakan jalur transportasi dan perdagangan utama, sehingga aktivitas perdagangan di sungai menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Banjar. Tradisi ini terus diwariskan hingga kini, menjadikan Pasar Terapung Lok Baintan sebagai ikon budaya, pariwisata dan ekonomi lokal.

Lokasi Pasar Terapung Lok Baintan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari Martapura atau Banjarmasin. Perjalanan menuju dermaga memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam, tergantung moda transportasi yang digunakan. Untuk mencapai titik berkumpulnya para pedagang, pengunjung harus menggunakan kapal kecil yang disebut “Klotok”. Selain itu, waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara pukul 05.30 hingga 07.00 pagi untuk menikmati pemandangan matahari terbit (Sunrise) dan merasakan keramaian pasar yang otentik.

Jika anda ingin berkunjung, Grand Qin Hotel Banjarbaru kini telah menyediakan paket wisata ke Pasar Terapung Lok Baintan. Tak perlu khawatir dengan segala kebutuhan pengantaran, sarana klotok, snack box, serta pengantaran karena seluruh kebutuhan perjalanan anda dan keluarga akan disiapkan dengan pelayanan ramah dan fasilitas lengkap. Grand Qin Hotel Banjarbaru akan memberikan pelayanan agar anda dapat menikmati perjalanan penuh kenangan yang tak terlupakan.

Media Contacts:
Irene Meuthia I Public Relations I Grand Qin & Qin Hotel Banjarbaru
Telp/WA :0811-5043-388 I E-mail : pr.banjarbaru@grandqinhotels.com


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *